Banyak orang menyebut bahwa berolahraga dan berkeringat bisa membantu menghilangkan racun di tubuh. Bahkan sejumlah orang sering merasa lebih sehat usai mereka berkeringat dalam jumlah banyak. Benarkah hal tersebut bisa terjadi?
Keringat sendiri merupakan mekanisme di dalam tubuh yang terjadi secara alami. Hal ini menjadi penanda bahwa fungsi tubuh sedang normal dan membantu mendinginkan tubuh setelah melakukan sejumlah aktivitas fisik.
Dilansir dari Times of India, sebuah penelitian mematahkan mitos yang menyebut bahwa berkeringat bisa membantu menghilangkan racun di tubuh. Hal ini diungkap dari penelitian yang diterbitkan pada jurnal Environment International.
Hasil penelitian tersebut bahwa jumlah polutan yang dilepaskan oleh tubuh melalui keringat sesungguhnya sangat sedikit. Alasan utama di balik hal ini adalah karena keringat sebagian besar hanya berupa air dan mineral yang sangat sedikit memiliki kandungan racun.
Ketika kamu membandingkan jumlah polutan yang dikeluarkan dari kulit melalui keringat, hal ini jauh lebih sedikit dibanding racun yang keluar melalui hati dan ginjal. Sebagian besar zat racun dalam tubuh ini larut dalam lemak sehingga tidak terurai pada keringat yang terdiri dari 99 persen air.
Berdasar temuan tersebut, ketika seseorang berolahraga selama 45 menit setiap hari, tubuh mengeluarkan sekitar 1-2 liter keringat. Walau begitu, jumlah racun yang keluar tidak sampai 1/10 nanogram. Hal ini berarti bahwa walau kamu berkeringat mati-matian, racun yang keluar dari tubuhmu tidak sampai satu persen.
Hal ini memecahkan anggapan yang ada bahwa ketika seseorang usai berkeringat karena olahraga atau sauna maka racun juga akan ikut menguap. Oleh karena itu, sebaiknya luruskan kembali motivasimu berolahraga yaitu bukan untuk membuang racun namun untuk meningkatkan kebugaran.
Referensi: https://www.merdeka.com/sehat/berkeringat-hanya-mampu-membuang-racun-dari-tubuh-dalam-jumlah-sangat-sedikit.html