Pada dasarnya virus Herpes juga disebut Herpes Simplex Virus dan sering disingkat dengan HSV. Virus ini dibedakan menjadi dua yaitu HSV1 dan HSV2. Penyebabnya 84% kasus penyakit kelamin. Perbedaan antar HSV1 dan HSV2 adalah: bagian yang disukai HSV1 yakni pada kulit dan selaput lendir mukosa di mata atau di mulut, hidung, dan telinga. Sedangkan HSV2 bagian yang disukai yakni pada kulit dan selaput lendir pada alat kelamin dan perianal.
Bentuk pada kulit HSV1 membentuk bercak verikel – verikel kecil, sedangkan HSV2 membentuk verikel – verikel besar, tebal, dan terpusat. Secara serologi HSV1 terdapat antibodi anti HSV1 dan HSV2 terdapat antibodi anti HSV2.
Khusus untuk wanita hamil yang terinfeksi HSV2 harus ditangani secara serius, karena virus ini dapat menembus plasenta dan menimbulkan kerusakan neonatal, dampak – dampak kongenital, dan kematian janin.
Selain itu, resiko yang dihadapi penderita adalah kematian, tetapi hal ini jarang terjadi. Selama belum dilakukan pengobatan yang efektif, perkembangan penyakit Herpes sukar diramalkan. Jika terinfeksi dan segera diobati maka kemungkinan resiko dapat dihindarkan sedini mungkin, sedangkan infeksi rekurens (berulang-ulang kambuh) hanya dapat dibatasi frekuensi kambuhnya.
Gejala klinis yang dapat ditimbulkan infeksi HSV dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
|
Kemudian, ada jenis penyakit lain yang termasuk dalam kelompok Virus Others (others virus). Kelompok penyakit ini digolongkan ke dalam penyakit TORCH karena menyebabkan penyakit dengan gejala yang mirip dengan gejala yang ditimbulkan oleh empat penyebab utama, yakni Toxo, Rubella, CMV dan Herpes. Sebagian besar virus kelompok others merupakan virus yang menyerang jaringan syaraf manusia (neurophatic).
Virus yang tergolong kelompok tersebut antara lain :
- Virus Coxsactie A1 – 17
- Virus Coxsactie B
- Echovirus jenis 2 – 72
- Virus Influenza jenis C
- Adenovirus jenis 1 – 32
- Virus – virus pemicu Rhinovirus, RSV (Respiratory Syncitial Virus), Measles, Varicella, dan lain sebagainya.
Oleh: Suwardji Haksohusodo, 2002.
Link referensi: http://spesialis-torch.com/content/view/17/27/
PS: Mau tahu pengobatan herpes yang tepat menyesuaikan kondisi Anda? Silahkan Anda konsultasikan masalah Anda DI SINI.