Tanah liat telah dikenal dan diteliti sebagai bahan yang baik untuk kesehatan kita, baik itu digunakan secara eksternal maupun secara internal. Penggunaan tanah liat dengan cara mengonsumsinya secara oral untuk kesehatan telah dipraktekkan sejak dahulu kala oleh orang-orang Indian di pegunungan tinggi Andes, penduduk asli Mexico, oleh suku di Afrika Tengah dan suku Aborigin di Australia.
Dari sejarah, terapi ini sudah dikenal 4000 tahun yang lalu. Beberapa penduduk lokal di Indonesia juga memakan tanah liat untuk mengobati sakit perut mereka, seperti misalnya di Bali, mereka mengenal tanah liat untuk menyembuhkan masalah pencernaan mereka ini dengan sebutan Ampu. Jika dikonsumsi, tanah liat akan membantu menghilangkan racun dalam sistem pencernaan. Buruli Ulcer (mirip dengan lepra) dan tuberculosis mycobacterium (penyakit yang memakan daging) ternyata dapat disembuhkan dengan terapi ini. Untuk luka luar, tanah liat dipakai untuk mengurangi rasa sakit dan infeksi, baik bagi manusia maupun hewan.
Telah diteliti bahwa hewan, secara insting akan menjilat tanah sebagai diet keseharian mereka dan berguling-guling diatasnya untuk meringankan luka mereka. Lumpur menyehatkan sapi dengan pneumonia. Dokter hewan menggunakannya pada anjing, kucing, kuda, dan lain-lain untuk berbagai macam penyakit termasuk luka, diare, racun dan infeksi. Beberapa burung pemakan tumbuhan beracun, mengonsumsi tanah liat untuk menetralkan racun tanaman yang mereka makan.
Beberapa manfaat dari terapi tanah liat adalah untuk luka luar, kolitis, diare, hemoroid, luka pada perut, masalah pada perut, jerawat, gondok,osteoporosis, anemia, kecantikan, membersihkan organ dalam, anti parasit, membersihkan racun, dan anti radiasi (mampu menyerap radiasi seperti radiasi HP, microwave, x-ray, dan TV). Ia pernah digunakan dalam perang Balkan tahun 1910 untuk mengurangi tingkat kematian karena kolera, dari 60% turun jadi 6%.
Anda bisa menggunakan tanah liat sebagai terapi dengan cara mengoleskannya pada bagian yang sakit, memakan/meminumnya, atau berendam dalam bak air yang bercampur dengan tanah liat. Apabila Anda berendam selama 30 menit dalam larutan tanah liat, logam-logam beracun dalam tubuh Anda akan ditarik keluar dan diserap oleh tanah liat tersebut. Beberapa pasien saya menggunakan terapi ini secara internal dan mendapatkan hasil yang luar biasa darinya.
Tanah liat mengandung beberapa unsur mineral yang meningkatkan produksi enzim-enzim tertentu dalam organ kita. Kunci atas manfaat kesehatan tanah liat ada pada kandungan mineral yang dikandungnya. Ketika suku Indian Pomo dari Kalifornia mengonsumsi tanah liat dengan buah pohon ek yang pahit dan beracun, tanah liat tersebut menyerap racunnya dan menghilangkan rasa pahit yang ada. Jika mereka tidak memakai tanah liat, mereka akan mengalami masalah kesehatan yang serius.
Dalam suatu eksperimen lab, beberapa ekor tikus percobaan diberi makan tanah liat untuk mengobati sakit perut mereka akibat keracunan. Selain itu, simpanse juga ternyata mengonsumsi tanah liat setelah mereka makan tanaman beracun. Penelitian atas efek tanah liat terhadap racun menunjukkan bahwa tanah liat dapat menyerap racun dalam makanan sehari-hari kita, racun bakteri akibat gangguan parasit dalam perut, ion hydrogen dari acidosis, atau juga racun metabolik seperti misalnya hormon steroid berlebihan dalam kehamilan.