Rasa tidak suka banyak orang terhadap kecoak telah terjadi selama berabad-abad. Melansir BBC, warga Mesir kuno bahkan pernah secara khusus menciptakan mantra yang berisi permohonan kepada dewa Khnum untuk mengusir kecoak.
Selain itu, seorang penjelajah Inggris abad 17, John Smith dari Jamestown mengungkapkan kebenciannya terhadap kecoak dengan mengatakan bahwa aroma buruk dari hewan tersebut dengan cepat menginvasi seluruh dunia.
Meski sering dipandang menjijikkan, kecoak sebenarnya bukanlah hewan perantara penyakit seperti nyamuk dan belum tercatat sebagai pemicu suatu penyakit.
Bahkan, ada dampak negatif jika di dunia ini tidak ada kecoak. Pakar kecoak sekaligus ketua departemen biologi di University of Texas di Tyler Profesor Srini Kambhapati menyebut bahwa hilangnya kecoak dari muka bumi akan memiliki dampak besar.
Srini menjelaskan bahwa seluruh serangga, termasuk kecoak merupakan sumber makanan dari berbagai jenis burung dan mamalia kecil.
Sehingga, pasokan makanan akan berkurang untuk hewan-hewan tersebut jika kecoak benar-benar hilang dari permukaan bumi ini. Kurangnya pasokan makanan kemudian akan berdampak pada penurunan populasi dari hewan pemakan serangga.
Srini kemudian menyebutkan bahwa tawon parasit adalah salah satu hewan yang bergantung pada kecoak. Tawon parasit biasa menginangi telur kecoak untuk bertahan hidup.
“(Tawon parasit) ini hampir pasti akan punah,” ujar Srini, seperti dikutip Live Science.
Hilangnya kecoak juga berdampak pada populasi tikus sebagai salah satu mamalia kecil. Jika kecoak hilang, maka populasi tikus akan berkurang. Lantas makanan bagi predator seperti ular, kucing, reptil, hingga burung pemangsa juga turut berkurang.
Selain berdampak pada keseimbangan ekosistem, hilangnya kecoak juga akan memengaruhi siklus nitrogen.
“Kebanyakan kecoak memakan bahan organik yang membusuk, yang menangkap banyak nitrogen. Kecoak menangkap banyak nitrogen yang kemudian (lewat kotorannya) masuk ke tanah dan digunakan oleh tanaman,” paparnya.
“Dengan kata lain, kepunahan kecoak akan berdampak besar pada kesuburan hutan dan oleh karena itu secara tidak langsung (berdampak) pada semua spesies yang hidup di sana,” pungkasnya.
Sumber: https://www.insertlive.com/lifestyle/20220923162353-210-291351/apa-yang-akan-terjadi-bila-tidak-ada-kecoak-di-bumi-ini