Coba deh Anda cari di Google dengan kata kunci “TEPUNG KANJI ASAM LAMBUNG”, maka akan muncul di halaman teratas pertama yang menginformasikan bahwa tepung kanji bisa sembuhkan asam lambung adalah berita hoax.
Semua artikel ini merujuk pada perkataan SATU dokter spesialis penyakit dalam yang mengatakan bahwa informasi itu adalah hoaks lama yang berulang kali disebarkan.
Menurut dokter, TIDAK ADA BUKTI KLINIS yang menunjukkan konsumsi tepung kanji secara rutin dapat menyembuhkan dan mencegah asam lambung kambuh.
Bahkan, anjuran itu justru menyebabkan asam lambung atau maag kambuh.
BERPIKIR HOLISTIK
Ayo kita cek dulu arti hoax itu apa sih.
Hoax merupakan informasi, kabar, berita yang palsu atau bohong.
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hoax diartikan sebagai berita yang bohong. Hoax yaitu informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya.
Dengan kata lain, hoax diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan akan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya.
Nah, dari definisi tadi, apakah benar testimoni, sharing, video atau artikel-artikel yang membagikan tips obati asam lambung dengan tepung kanji itu adalah hoaks?
Saya ajak Anda untuk berpikir holistik (menyeluruh) dengan melihat juga tips obati asam lambung dengan tepung kanji, salah satunya di postingan facebook ini.
Anda bisa melihat postingan tersebut di link https://web.facebook.com/100009456450737/posts/466955588297438/
Tuh, Anda perhatikan postingan tersebut… Rina ini sedang berbagi pengalaman dia ketika dia pernah infeksi usus dan asam lambung akut, sampai opname di RS selama 10 hari. Ketika dirawat di RS, itu ngga ada perubahan alias ngga sembuh-sembuh, jadi Rina ini memilih pulang saja.
Nah, di rumah, dia hanya pakai 1 obat yaitu tepung kanji direbus dengan gula merah sampai mengental, dimakan saat perut kosong bangun pagi.
Jadi dia tidak pakai obat kimia atau obat lainnya ya. Dan dia lakukan ini secara konsisten selama 2 minggu, akhirnya bisa sembuh total sampai sekarang!
Kejadian sakitnya itu tahun 2012, sembuhnya juga tahun tersebut. Dia bagikan postingannya di tahun 2022, itu berarti sudah 10 tahun dia sembuh dari infeksi usus dan asam lambungnya.
Rina juga tidak menawarkan produk atau merek tertentu. Dia tidak jualan di postingannya. Dia posting dengan niat ingin berbagi kebahagian dia, berbagi ilmu untuk sesama yang butuh solusi “out of the box”.
Jadi sama sekali tidak ada maksud untuk menyebarkan hoax karena yang dia bagikan adalah PENGALAMAN NYATA yang terbukti di dirinya sendiri!
Okay mungkin Anda masih kurang percaya dengan cerita Rina saja. Bagaimana dengan kisah-kisah nyata dari lainnya? Apa ada?
Tentu ada dong…. Contohnya bisa Anda lihat video di bawah ini…
Silahkan Anda klik opsi “Tonton di Youtube” video di atas untuk melihatnya di Youtube, kemudian Anda baca komentar-komentarnya, maka Anda akan melihat testimoni-testimoni mereka yang berhasil sembuh dengan trik sederhana ini.
Beberapa testimoninya seperti di bawah ini…
Apakah ada yang tetap tidak sembuh dengan trik tepung kanji ini? Tentu saja ada yang tidak sembuh.
Yang sembuh banyak, yang tidak sembuh juga banyak. Tapi bukan berarti yang tidak sembuh ini membuktikan bahwa informasi ini hoax… khan sudah banyak yang sembuh dengan cara ini, jadi ya beneran terbukti real… nyata, bukan hoax.
Lha coba Anda pikir, emangnya yang pakai obat kimia untuk asam lambung itu berhasil sembuh SEMUA? Ngga semua khan?!
Yang pakai obat kimia untuk asam lambung itu ada banyak yang sembuh, tapi yang tidak sembuh juga banyak banget. Nah, apakah dari banyaknya yang tidak sembuh dengan obat kimia tersebut terus kita bilang kalau obat kimia untuk asam lambung tersebut adalah informasi hoax? Ya ngga lah!
BUKTI KLINIS VS BUKTI NYATA
Tidak ada bukti klinis merupakan alasan klasik untuk “mencap” sesuatu sebagai hoax atau tidak benar.
Ingat ya, bukti klinis itu hanyalah tindakan manusia untuk membuktikan, memahami, serta menjelaskan sesuatu secara ilmiah. Dan untuk ada bukti klinis ini, perlu waktu, usaha dan biaya.
Bukti klinis hanyalah pembuktian yang diakui secara formal atau resmi. Jadi bukti klinis bukanlah kebenaran itu sendiri.
Sesuatu yang benar tidak harus ada bukti klinis untuk membuktikan suatu kebenaran. Contoh: Anda makan nasi, maka Anda kenyang. Pembuktian bahwa nasi yang membuat Anda kenyang tidak harus ada bukti klinisnya. Fakta Anda kenyang sesudah makan nasi itu sudah jadi bukti bahwa makan nasi membuat Anda kenyang.
Sangat lucu sekali jika ada seorang dokter atau ilmuwan bilang bahwa makan nasi bikin kenyang itu adalah berita hoax karena tidak ada bukti klinisnya!
Jadi ada cara lain untuk bisa melihat kebenaran selain bukti klinis yaitu dengan melihat realita, fakta atau bukti nyata (kenyataan).
Perlu digarisbawahi juga bahwa bukti klinis itu wajib ada sebagai tolak ukur untuk obat kimia, sedangkan untuk makanan itu tidak wajib ada.
Kenapa demikian?
Karena obat kimia itu bersifat toksin dan asing bagi tubuh. Kita tidak bisa sembarangan konsumsi obat kimia yang belum ada uji klinisnya.
Coba Anda googling informasi semua obat kimia yang ada, maka Anda akan melihat bahwa SEMUA obat kimia tersebut PASTI ADA efek sampingnya dan tidak bisa dikonsumsi sembarangan oleh orang sehat, apalagi orang sakit.
Beda lagi dengan makanan yang memang didesain untuk dikonsumsi sehari-hari, ia bisa kita konsumsi tanpa menunggu adanya uji klinisnya. Kita bisa memakai dasar pengalaman, realita atau fakta untuk menilai suatu makanan.
Makanan sifatnya JAUH LEBIH AMAN dibandingkan obat kimia. Bisa kita konsumsi saat sakit maupun sehat.
Apalagi tepung kanji, secara realita itu sangat aman dan bisa dikonsumsi tanpa menunggu uji klinisnya dulu.
Bahkan jika ternyata secara realita (dialami oleh banyak pasien) tepung kanji ini memang benar-benar berhasil menyembuhkan banyak penderita gangguan asam lambung seperti contoh testimoni-testimoni di atas, berarti itu adalah suatu kebenaran berdasarkan kenyataan, fakta, atau realita hidup.
AJARAN HIPPOCRATES
Bapak Kedokteran masa lampau – Hippocrates, mengajarkan kita demikian, “Hendaklah makananmu jadi obatmu…”.
Panutan dunia kedokteran sendiri mengajarkan makanan jadi obat, bahkan di jaman dulu boleh dikata belum ada bukti klinisnya. Jika kita pegang paradigma “tidak ada bukti klinis berarti hoax”, itu sama saja mengatakan bahwa ajaran Hippocrates adalah hoax karena tidak ada bukti klinisnya.
Betul ngga?!
Jadi, jangan pakai pola pikir sempit seperti itu lagi ya. Berpikirlah holistik sama seperti Bapak Kedokteran kita Hippocrates!
SAYA TIDAK JUAL TEPUNG KANJI
Saya menulis ini bukan karena saya jual tepung kanji ya, tapi karena kebenaran dan keprihatinan saya sama masyarakat.
Yang memberikan testimoni dan tips tepung kanji untuk asam lambung itu juga tidak jual tepung kanji. Mereka bagi tipsnya karena mereka sendiri merasakan khasiatnya dan sudah sembuh.
Jadi saya tidak sedang mempromosikan tepung kanji merek apapun. Yang saya promosikan adalah kebenaran!
Semoga artikel ini bisa membuka pikiran Anda dan membantu banyak penderita asam lambung lainnya untuk bisa sembuh secara alami, aman tanpa efek samping dan murah. Amin.
Salam makan sehat!
Dt Awan (Andreas Hermawan)
*Mau belajar banyak tentang sains medis holistik yang memakai makanan sebagai obat? Silahkan Anda pelajari materi-materi belajarnya DI SINI.