Minuman bersoda. |
Riset terbaru di Kementerian Kesehatan kembali menegaskan bahaya minuman bersoda. Konsumsi soda berlebihan, yakni secara rutin dalam jangka panjang bisa merusak ginjal. Tapi seberapa banyak untuk dikatakan terlalu banyak?
Sebuah penelitian pernah dilakukan di Osaka University, Jepang. Lebih dari 8.000 karyawan universitas dilibatkan, seluruhnya mempunyai fungsi ginjal yang masih normal di awal penelitian. Dalam pengamatan selama 3 tahun, 10 persen partisipan yang mengonsumsi 2 kaleng soda tiap hari mengalami proteinuria.
Di dunia medis, proteinuria berarti ada protein dalam kadar yang tinggi dalam urine atau air kencing. Adanya protein yang tidak normal tersebut menunjukkan fungsi ginjal sebagai filter atau penyaring tidak berjalan sebagaimana mestinya, sekaligus menunjukkan risiko penyakit ginjal kronis.
Tidak diketahui pasti bagaimana soda bisa berpengaruh pada fungsi ginjal. Namun para ilmuwan menduga, hal itu berkaitan dengan kandungan gula dalam minuman yang juga populer dengan sebutan soft drink tersebut.
“Stres oksidatif dan inflamasi yang dipicu oleh fruktosa, gula yang lebih aktif dari glukosa, mungkin punya peran penting,” kata sang peneliti, Ryohei Yamamoto, PhD yang merupakan ahli ginjal dari Osaka University.
Hasil awal studi Kasus Kontrol Penyakit Ginjal Kronis Badan Litbangkes Tahun 2014 menunjukkan bahwa konsumsi minuman berkarbonasi lebih dari sekali tiap hari selama beberapa tahun bisa meningkatkan risiko Penyakit Ginjal Kronis atau Gagal Ginjal.
“Kemungkinan untuk menderita Penyakit Ginjal Kronis atau gagal Ginjal adalah sebesar 6,45 kali dibanding dengan orang yang tidak minum minuman berkarbonasi,” tulis Prof Tjandra dalam rilisnya, seperti dikutip Minggu (11/1/2015).
Sumber: AN Uyung Pramudiarja – detikHealth
Ingin sembuh dari gagal ginjal tanpa cuci darah dan obat kimia? Cari tahu caranya dengan cara klik DI SINI.