Januari 2013, saya mengalami seperti flu biasa seperti batuk dan serak. Biasanya serak dan batuk sebentar sudah sembuh, tetapi tidak untuk kali ini. Waktu itu, calon menantu saya seorang dokter memberikan antibiotik, ternyata tidak terjadi perubahan. Lalu diganti dengan antiobiotik yang lainnya, tetap tidak sembuh.
Sejak tanggal 3 Juni 2015, saya merasa ada yang tidak beres dengan kesehatan saya. Tubuh terasa seperti flu, badan menjadi panas dingin/ nggereges. Beberapa macam obat saya konsumsi tetapi tidak ada perubahan dengan kesehatan saya ini.
Sujiatik, 46 Tahun, Wonokerto, Bangil
Awalnya Ibu Sujiatik mengetahui penyakit ini ketika kira-kira akhir tahun 2016, merasakan badannya lemas dan menstruasi tidak berhenti (keluar banyak darah), lalu dia memeriksakan ke dokter. Keluhan ini dialami sekitar 3 bulan, yang kemudian didiagnosa dokter mengarah ke kanker serviks. Setelah juga dinyatakan miom, oleh dokter disarankan operasi tapi beliau tidak mau karena takut.
Oktober 2017, saya mulai merasakan adanya gangguan pada tubuh saya. Saat itu saya mengalami sariawan berat hingga saya kesulitan untuk makan. Saya pun pergi memeriksakan hal ini ke dokter. Namun setelah berobat, sariwan saya tak kunjung sembuh. Dokter pun menyarankan saya untuk memeriksakan tonsil saya ke dokter spesialis patologi anatomi. Setelah diperiksa, disitulah saya mengetahui bahwa saya menderita Undifferentiated Carcinoma.
Sekitar Juli 2007, kondisi kesehatan saya mulai menurun dan saya mudah merasa lelah. Pada akhir Juli 2007, saya mendapati urin saya berwarna kecoklatan dan mata saya berwarna kuning. Atas saran beberapa teman, pada 28 Agustus 2007, saya memeriksakan diri ke dokter.
Sejak sepuluh tahun yang lalu, suami saya menderita sakit. Hampir 3-5 bulan sekali masuk rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, suami saya dinyatakan terkena Hepatitis C.
Kami menikah pada 27 Oktober 2001 dan pada Maret 2002 saya dinyatakan positif hamil. Namun, usia kandungan saya hanya bertahan selama 8 minggu. September 2002, saya kembali dinyatakan hamil, dan lagi-lagi saya mengalami keguguran pada usia kehamilan 7 minggu. Saya menjadi sangat sedih. Akhirnya, saya melakukan konsultasi intensif dengan dokter spesialis kandungan untuk mengetahui penyebab keguguran yang sering saya alami.
Sekitar tahun 2000 an ada benjolan di payudara sebelah kanan. tapi karena tidak ada keluhan saya periksa dokter dan harus dioperasi namun saya takut saya biarkan saja. Akhirnya keadaan saya semakin parah. Saya diperkenalkan HDI tahun 2002/2003 saya konsumsi Pollenergy, Propolis dan Royal Jelly.
Pada Juli 2003, karena saya mengalami sulit tidur, saya pergi ke tukang pijat, bahkan sampai 9 tukang pijat saya kunjungi. Akhirnya, saya melakukan pemeriksaan di salah satu RS di Magelang, karena terdapat benjolan pada leher saya. Pada Agustus 2003, melalui hasil pemeriksaan seluruh organ tubuh di rumah sakit tersebut, saya divonis terkena kanker nasofaring.
Setelah menderita sariawan selama hampir 3 minggu, saya berkonsultasi ke dokter dan dianjurkan untuk memperbanyak minum dan mengonsumsi vitamin C. Namun, sariawan saya tidak juga kunjung sembuh, bahkan semakin menyebar ke tenggorokan, bibir, dan langit-langit mulut. Sayapun menjadi sulit untuk berbicara dan makan.
Pengobatan konvensional (obat kimia) untuk TBC memerlukan waktu terapi selama 6-9 bulan. Jika Anda khawatir dengan efek samping pengobatan kimia tersebut karena dikonsumsi dalam waktu yang cukup lama, Anda bisa memakai resep alami ini. Aman, tuntas, dan kurang dari 6 bulan.
M. Habibi Abdullah (Anak Ibu Dessi), 6 Tahun. Gresik
Saya mempunyai dua anak yang pertama laki-laki dan yang kedua perempuan, Habibi putra pertama saya, saat dia masih playgroup merasakan sakit pada daerah paru-parunya, begitu pula anak saya yang perempuan.