Para Odha (Orang dengan HIV/AIDS) dan praktisi medis sering memakai hasil test CD4 untuk mengukur tingkat kesehatan penderita HIV/AIDS. Standar batas normal CD4 yang diakui adalah 400-1400. Jika di bawah 400, seorang Odha dinyatakan tidak sehat karena virus HIV mulai aktif menyerang. Terlebih lagi jika ada yang kadar CD4-nya di bawah 40, secara teori sudah sangat sakit dan dalam keadaan “bed rest”.
Nah, kali ini saya akan menjelaskan bahwa pengukuran/test CD4 sebenarnya merupakan “timbangan rusak”, dalam artian, test ini tidak bisa mengukur tingkat kesehatan seseorang dengan benar, terlebih lagi untuk mengukur kesehatan seorang Odha akibat serangan HIV. Keberadaan sel T CD4 sebenarnya secara alami bukanlah karena adanya serangan virus, tapi karena adanya tingkat “kolesterol jahat” yang perlu dinetralisir oleh tubuh kita.
Jadi orang yang sehat CD4-nya malah bisa rendah, sedangkan orang yang sakit CD4-nya bisa tinggi.
CD4 Naik Karena Si Kolesterol Jahat Melebihi Ambang Batas Normal
CD4 sebenarnya penanda bagi adanya kolesterol dan plak arteri, bukan penanda system imun. CD4 dan CD8 akan naik ketika kadar kolesterol naik. Pemberian nicotinamide (vitamin B3) bisa menurunkan CD4 karena nicotinamide bisa menetralkan kolesterol. Sel CD4 biasanya berkumpul di area yang ada plak arteri dan memberikan signal ke sel darah putih untuk datang dan melahap kolesterol.
Baca juga: Apakah Test HIV/AIDS Sekarang Ini Akurat?
Jadi boleh dibilang, kadar kolsterol dalam darah Anda akan mempengaruhi jumlah sel T Anda. Sel T CD4 terlibat dalam hal perbaikan arteri. Contoh penelitian – penelitian yang menjelaskan hal ini bisa Anda lihat di link:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20813993
http://circ.ahajournals.org/cgi/content/meeting_abstract/118/18_MeetingAbstracts/S_817-b
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19089481
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16925727
Disamping itu, peningkatan jumlah CD4 dalam terapi HAART sebenarnya bisa meningkatkan resiko sakit jantung. Aterosklerosis (penebalan dinding arteri) sering didapati pada Odha yang memakai ARV dan CD4 mereka juga tinggi. Laporan ini bisa Anda lihat di link:
http://www.hivandhepatitis.com/recent/2010/011510_d.html
http://gateway.nlm.nih.gov/MeetingAbstracts/ma?f=102283775.html
Para peneliti telah menemukan pola makan dengan lemak yang banyak akan menaikkan CD4 sedangkan pemberian vitamin yang menurunkan kadar kolesterol akan menurunkan CD4. Anda bisa melihat hubungan antara pemberian vitamin/perbaikan nutrisi bisa menurunkan CD4 di link:
http://gateway.nlm.nih.gov/MeetingAbstracts/ma?f=102219086.html
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15078639?dopt=Citation
http://cid.oxfordjournals.org/content/36/4/453.full
Dalam suatu penelitian juga dijelaskan bahwa makanan yang banyak mengandung Omega 6 akan meningkatkan CD4. Penelitian ini bisa Anda lihat di link
http://jn.nutrition.org/content/134/8/1978.full
Antara Hasil Test CD4 dan Realita Fisik yang Bikin Bingung
Saya sering mendengar dari para Odha yang menghubungi saya bahwa ketika mereka memperbaiki pola makan dengan nutrisi yang benar, kadar CD4 mereka malah turun. Begitu juga dengan mereka yang menggantikan terapi ARV dengan herbal tertentu.
Ada juga pasien positif HIV yang kadar CD4-nya hanya 8 tapi dia tidak terlihat seperti layaknya orang yang sakit keras. Ia masih bekerja seperti biasanya. Padahal secara teori, dengan kadar CD4 “super rendah” seperti itu, ia seharusnya sudah terbaring sekarat di tempat tidur.
Baca juga: Bagaimana AIDS Bisa Takluk dengan Terapi Kelapa
Para mantan pecandu narkoba juga mengalami penurunan CD4 ketika berhenti memakai narkoba. Jadi penggunaan obat-obatan juga bisa meningkatkan CD4. Itulah sebabnya kenapa pecandu narkoba berat, bisa saja memiliki kadar CD4 yang tinggi seperti misalnya 700-900.
Selain itu, Anda bisa juga menemukan seorang olahragawan professional yang sehat, yang bukan pecandu narkoba, tidak merokok dan tidak suka minum alkohol, kadar CD4-nya rendah. Nah, disaat sang olahragawan ini diberikan ARV, makin naiklah kadar kolesterolnya, begitu juga CD4. Namun, seiring naiknya CD4 sang olahragawan, kondisi kesehatannya makin memburuk.
Kesimpulan
Jangan pernah lagi memakai test CD4 untuk mengukur kesehatan Odha! Dari penjelasan di atas cukup menjelaskan bahwa test CD4 untuk para Odha adalah suatu timbangan rusak yang menyesatkan. Orang sakit akan dinyatakan sehat, sedangkan orang sehat akan dinyatakan sakit oleh test CD4 ini.
Obat-obatan, suplemen, herbal maupun makanan sehari-hari bisa mempengaruhi tingkat CD4 seseorang, jadi bukan karena virus HIV seperti yang dipercaya oleh kebanyakan orang.
Jika Anda masih belum percaya dengan pernyataan-pernyataan di atas, kenapa tidak mencoba mengadakan test CD4 ke sekelompok orang sehat seperti misalnya para dokter, para pemuka agama, dan para olahragawan?
Baca juga: Paket Terapi untuk HIV/AIDS
Kenapa tidak menguji kebenaran tentang test CD4 ini ke 10 dokter yang secara fisik terlihat sehat, dengan berat badan ideal, tidak merokok, tidak minum alkohol dan juga sehat secara emosional? Kita lihat apakah CD4 mereka tinggi atau rendah?
Baca juga: Tips Mengobati HIV/AIDS dengan Minyak Kelapa Murni
Nah, semoga dengan penjelasan singkat materi ini, akan memberikan pencerahan bagi semua orang terutama para Odha.
Healindonesia, Awan (Andreas Hermawan) – 20 Maret 2011
PS: Jika Anda butuh obat alami pengganti ARV untuk HIV/AIDS, silahkan Anda hubungi kami dengan cara klik DI SINI.
Referensi:
http://reducetheburden.org/?p=3929
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20813993
http://circ.ahajournals.org/cgi/content/meeting_abstract/118/18_MeetingAbstracts/S_817-b
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19089481
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16925727
http://www.hivandhepatitis.com/recent/2010/011510_d.html
http://gateway.nlm.nih.gov/MeetingAbstracts/ma?f=102283775.html
http://gateway.nlm.nih.gov/MeetingAbstracts/ma?f=102219086.html
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15078639?dopt=Citation
http://cid.oxfordjournals.org/content/36/4/453.full
http://jn.nutrition.org/content/134/8/1978.full