Apa Itu Kanker?

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain.

Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Kanker sering menyebabkan kematian karena umumnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan diobati setelah mencapai stadium lanjut.

Oleh karena itu, lakukanlah pemeriksaan skrining atau cek kesehatan secara berkala, agar kanker dapat terdeteksi secara dini. Untuk mencegah kanker, jalani pola hidup yang sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, dan memiliki gaya hidup serta pola pikir yang sehat.

Penyebab Kanker

Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel. Mutasi genetik akan membuat sel menjadi abnormal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Bila mekanisme tersebut gagal, sel abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali.

Faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya. Meskipun demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh 1 faktor.

Faktor yang diduga berisiko menyebabkan mutasi genetik pada sel normal dan kegagalan tubuh untuk memperbaikinya antara lain:

  • Pola makan yang salah selama bertahun-tahun.
  • Psikosomatis atau peristiwa traumatis.
  • Memiliki riwayat penyakit kanker dalam keluarga.
  • Berusia di atas 65 tahun. Namun, sebagian jenis kanker lebih banyak terjadi pada anak-anak.
  • Merokok.
  • Terpapar radiasi, zat kimia (misalnya asbes atau benzene, kosmetik, pembersih rumah) atau efek samping obat.
  • Terinfeksi virus, seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HPV.
  • Terpapar hormon berlebih dalam kadar tinggi atau jangka panjang.
  • Mengalami obesitas.
  • Kurang banyak bergerak.
  • Menderita penyakit yang menyebabkan inflamasi kronis (peradangan jangka panjang), misalnya kolitis ulseratif.
  • Menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Gejala Kanker

Gejala yang timbul akibat kanker juga bervariasi, tergantung pada jenis kanker dan organ tubuh yang terkena kanker. Beberapa gejala yang sering dialami penderita kanker adalah:

  • Muncul benjolan yang tidak wajar.
  • Nyeri di salah satu bagian tubuh.
  • Pucat, lemas, dan cepat lelah.
  • Penurunan berat badan secara drastis.
  • Gangguan buang air besar atau buang air kecil.
  • Batuk kronis.
  • Demam yang terus berulang.
  • Memar dan mengalami perdarahan secara spontan.

Kapan Harus ke Dokter

Orang yang berisiko terkena kanker perlu menjalani skrining dan pemeriksaan rutin ke dokter. Contohnya, seorang perokok yang anggota keluarganya pernah terkena kanker, atau seseorang yang pola makannya sembarangan dan tak kunjung sembuh dari penyakitnya.

Seseorang juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala kanker, seperti munculnya benjolan di tubuh tidak wajar, penurunan berat badan secara drastis, atau batuk kronis. Deteksi dini kanker dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan.

Penderita kanker perlu datang ke dokter onkologi. Selanjutnya akan diberikan rujukan untuk pemeriksaan laboratorium yang lengkap. Jika benar-benar terdiagnosa positif kanker dan diketahui tingkat keparahannya, berikutnya Anda wajib mengobatinya dengan metode pengobatan yang holistik (menyeluruh).

Jika kondisi pasien sudah membaik dan kanker dinyatakan sembuh, pasien masih tetap perlu untuk memeriksakan kondisinya ke dokter secara berkala. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa kankernya tidak kambuh.

Penderita yang kankernya sudah tidak bisa disembuhkan juga perlu tetap berkonsultasi dengan dokter yang tepat (holistik). Dokter dapat memberikan pengobatan untuk memperlambat perkembangan kanker dan mengurangi keluhan yang dialami penderita. Pengobatan tersebut dinamakan pengobatan paliatif.

Diagnosis dan Stadium Kanker

Untuk mendiagnosis kanker, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, ada beberapa tes tambahan yang akan dilakukan dokter untuk memastikan diagnosa kanker, yaitu:

Tes laboratorium

Tes laboratorium, seperti pemeriksaan darah dan urine, dapat dilakukan untuk memeriksa kelainan di dalam tubuh. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan tumor marker untuk mendeteksi kanker.

Tes pencitraan

Tes ini dapat berupa pemeriksaan Rontgen, USG, CT scan, MRI, atau PET scan, untuk melihat kondisi organ yang bermasalah.

Biopsi

Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan tubuh pasien yang diduga mengalami kanker. Biopsi merupakan pemeriksaan yang paling akurat untuk menentukan apakah seseorang terkena kanker atau tidak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, dokter akan menentukan tingkatan (stadium) kanker. Secara umum, tingkatan kanker dibagi menjadi stadium 1, 2, 3, dan 4. Makin tinggi stadium kanker, gejala penyakitnya akan makin parah dan kemungkinannya untuk sembuh makin kecil.

Tinggi rendahnya stadium kanker ditentukan berdasarkan ukuran kanker, ada tidaknya penyebaran kanker ke kelenjar getah bening di sekitarnya, dan seberapa jauh penyebaran kanker ke organ lain.

Pengobatan Kanker Secara Konvensional

Jenis pengobatan yang akan dipilih dokter konvensional tergantung pada beberapa hal, yaitu mulai dari jenis kanker, letak kanker, stadium kanker, kondisi kesehatan pasien secara umum, hingga keinginan pasien.

Metode pengobatan kanker yang umum digunakan (secara konvensional) adalah sebagai berikut:

Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk merusak sel kanker.

Operasi

Operasi kanker dilakukan dengan memotong dan mengangkat jaringan kanker.

Radioterapi

Radioterapi dilakukan dengan menggunakan paparan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker. Radioterapi terdiri dua jenis, yaitu radiasi dari mesin yang berada di luar tubuh (radioterapi eksternal) atau radiasi dari alat implan yang dipasang di dalam tubuh (brakiterapi).

Transplantasi sumsum tulang

Lewat prosedur ini, sumsum tulang penderita akan diganti dengan sumsum tulang baru dari donor, agar dapat menghasilkan sel baru yang normal dan bebas kanker.

Imunoterapi

Imunoterapi atau terapi biologis bertujuan untuk mengaktifkan sistem imun penderita untuk melawan kanker.

Terapi hormon

Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kanker prostat, dipicu oleh hormon. Oleh karena itu, dengan menghambat hormon tersebut, pertumbuhan sel kanker dapat dihentikan.

Targeted drug therapy

Terapi ini dilakukan dengan memberikan obat-obatan yang mampu menghambat mutasi genetik pada sel.

Perlu diketahui bahwa pengobatan kanker di atas dapat menyebabkan berbagai efek samping. Salah satunya adalah berkurangnya jumlah sel darah putih, sehingga tubuh penderita rentan mengalami infeksi.

Kabar baiknya adalah, di MIKA, Anda akan belajar untuk mengobati kanker dengan metode yang lebih baik, lebih nyaman dan lebih aman tanpa efek samping, yaitu dengan perubahan nutrisi dan psikoterapi (perubahan pola pikir, perasaan dan kebiasaaan).

Pencegahan Kanker

Berdasar data dari GLOBOCAN tahun 2020, suatu badan statistik kanker di bawah WHO, dengan populasi Indonesia yang lebih dari 270 juta, terdapat hampir 400.000 kasus kanker baru dengan lebih dari 230.000 kematian.

Di Indonesia, jenis kanker yang menyebabkan kematian terbanyak pada pria adalah kanker paru-paru, sedangkan jenis kanker penyebab kematian terbanyak pada wanita adalah kanker payudara.

Oleh karena itu, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menggalakkan program perilaku CERDIK untuk mencegah kanker. Berikut adalah ini adalah kepanjangan dari CERDIK:

Cek kesehatan secara berkala

Konsultasikan dengan dokter Anda untuk menjalani tes skrining kanker, berdasarkan faktor risiko yang Anda miliki.

Enyahkan asap rokok

Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru.

Rajin aktivitas fisik

Rutin berolahraga selama setidaknya 30 menit setiap harinya.

Diet sehat dengan kalori seimbang

Perbanyak makan buah-buahan, sayuran, biji-bijian (misalnya gandum), dan makanan yang kaya akan protein.

Istirahat yang cukup

Kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Kelola stres

Stres berlebih dan berkepanjangan dapat menyebabkan munculnya kanker.

Pencegahan Secara Medis Holistik

Program perilaku CERDIK merupakan program konvensional. Secara holistik, ada yang perlu diperbaiki dari program CERDIK yaitu tentang “diet sehat dengan kalori seimbang”. Dalam sains medis holistik, kalori tidak penting untuk dihitung. Yang penting adalah apakah yang Anda konsumsi tersebut sehat atau tidak, cocok dengan Anda atau tidak, dan juga konsumsi secukupnya.

Di MIKA, Anda akan belajar tentang kebiasaan atau pola makan yang bukan hanya alami, tapi juga yang benar karena pola makan alami belum tentu benar dan menyehatkan untuk Anda, tapi yang benar sudah pasti alami dan menyehatkan untuk Anda!