Pada 2015, Selena Gomez, penyanyi cantik asal Amerika pernah mengatakan sedang berjuang melawan penyakit lupus.
Lupus merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan termasuk penyakit autoimun yang menyebabkan sel tubuh rusak dan mengalami peradangan.
Selain Lupus, penyakit rheumatoid arthritis dan tiroiditis Hashimoto (gondok autoimun) juga termasuk penyakit autoimun. Tidak hanya tiga, ada ratusan penyakit yang tergolong dalam penyakit autoimun.
Memang bukan hanya Gomez saja yang pernah mengalami penyakit lupus atau penyakit autoimun lain. Jumlah pasien yang mengidap penyakit ini terus meningkat di seluruh dunia.
Namun, tenaga medis membutuhkan waktu lama sampai bertahun-tahun untuk dapat mendeteksi seseorang memiliki penyakit autoimun.
Terkait hal tersebut, tim peneliti dari Yale Universiy membawa kabar baik. Dalam laporan yang terbit di jurnal Science, Jumat (9/3/2018) mereka menemukan akar penyakit autoimun dan metode menjanjikan untuk menangani penyakit ini.
Baca juga: Akhirnya, Mamaku Sembuh dari Lupus!
Dalam laporannya, mereka menghubungkan reaksi autoimun terhadap bakteri di usus yang disebut Enterococcus gallinarum.
“Respon autoimun dapat dipicu saat bakteri E. gallinarum secara spontan bermigrasi dari usus ke organ lain seperti limpa, hati, dan kelenjar getah bening,” tulis peneliti dalam laporannya, dilansir IFL Science.
Peneliti menemukannya setelah mencangkok tikus secara genetis agar rentan terhadap penyakit autoimun.
Mereka kemudian menganalisis bakteri usus untuk mengidentifikasi penyebab peradangan atau produksi antibodi yang diketahui dapat meningkatkan respons autoimun.
Dengan cara ini mereka menemukan pelakunya adalah Enterococcus gallinarum.
Untuk lebih memastikan, peneliti membandingkan sel hati yang dikultur dari orang sehat dengan pasien penyakit autoimun. Dari sini peneliti menemukan jejak E. gallinarum pada pasien autoimun.
Mereka berharap temuan ini dapat dikembangkan untuk membuat obat yang ampuh melawan E. gallinarum.
Peneliti menyarankan dengan menggunakan antibiotik atau vaksin secara efektif dapat mengurangi gejala penyakit autoimun dengan menekan pertumbuhan bakteri E. gallinarum.
Baca juga: Saya Pulih dari Lupus, Bonus Anak Laki-laki
“Vaksin terhadap E. gallinarum adalah jalan yang spesifik karena vaksinasi terhadap bakteri lain yang kami selidiki tidak mencegah kematian dan autoimunitas. Vaksin itu sebaiknya disuntikkan di otot untuk menghindari penargetan bakteri lain yang berada di dalam usus,” ujar Martin Kriegel, salah satu penulis penelitian.
“Pengobatan dengan antibiotik dan pendekatan lain seperti vaksinasi menjanjikan cara untuk memperbaiki kehidupan pasien dengan penyakit autoimun,” tutupnya.
Sumber: KOMPAS.com
Siapa Bilang Lupus Tidak Bisa Disembuhkan Total?
Jika ada tenaga medis yang berkata bahwa penyakit lupus tidak bisa disembuhkan total, yang ada adalah mengendalikan penyakitnya, itu adalah persepsi yang salah dan jangan dipercaya. Yang benar adalah lupus susah untuk disembuhkan total, jadi bukan berarti TIDAK BISA.
Mau tahu bagaimana menyembuhkan lupus secara total, silahkan Anda klik DI SINI.