Seorang wanita berusia 77 tahun ditemukan meninggal di dalam mobil di Washington, Amerika Serikat. Menurut berita lokal, KOMO, di dalam mobil tersebut ditemukan adanya empat kontainer es kering (dry ice) milik anak laki-lakinya yang berjualan es krim.
Mobil itu memang merupakan milik si anak laki-laki. Saat itu mobil tersebut sedang dipinjam oleh istrinya untuk mengantarkan sang ibu mertua pulang.
Sedihnya si anak laki-laki malah menemukan istri dan ibunya dalam keadaan tidak sadarkan diri di dalam mobil. Ia pun langsung menelpon nomor gawat darurat. Namun sayangnya, nyawa sang ibu tidak terselamatkan.
“Entah bagaimana … asapnya keluar dari pendingin,” kata Ed Troyer, juru bicara Departemen Sheriff Pierce County, dilansir Live Science. “Sampai saat ini kami masih menganggap ini peristiwa kecelakaan yang mengerikan.”
Dalam kasus ini, para petugas berwenang menemukan ada beberapa penyebab dari kematian wanita tersebut. Yang pertama tentu karena kontainer es kering yang terbuka dan menyebabkan karbon dioksida tersebar kemana-mana.
Dan yang kedua, mobil yang dipakai oleh wanita tersebut dan menantunya adalah mobil baru, sehingga masih tertutup rapat sehingga tidak terdapat celah untuk udara keluar.
Es kering adalah material terbuat dari karbon dioksida yang dipadatkan dan memiliki titik beku minus 78 derajat Celcius. Ketika meleleh, es kering akan mengalami sublimasi, perubahan zat padat menjadi gas.
Mengingat es ini terbuat dari karbon dioksida, maka ketika menjadi gas dan ditaruh di ruangan tertutup, tentu saja ini akan mematikan apabila sampai terhirup manusia. Menghirup karbon dioksida dalam jumlah besar dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, disorientasi, hingga kematian.
Sumber: Kumparan, Zahrina Yustisia Noorputeri