Hanya 3 Minggu Polikistik Ovarium (PCOS) Hilang dan Saya Hamil

Nama saya Indah Lutfatin, saya tinggal di kota Magetan. Dokter memvonis saya menderita Polikistik Ovarium (PCOS). Selama tiga tahun saya menikah belum dikaruniai momongan. Awalnya pada tahun 2009 setelah saya menikah tiga bulan, tidak mendapatkan menstruasi sehingga saya pikir saya hamil. Kemudian, saya mencoba untuk cek dengan menggunakan testpack dan ternyata hasilnya negatif.

Berkali-kali saya test-pun hasilnya tetap sama negatif. Saya ke dokter kandungan untuk memeriksakan ternyata hasilnya juga sama negatif. Dokter menyatakan bahwa “Sebenarnya rahimnya sehat tidak ada masalah.” Tidak ditemukan benjolan atau hal yang lain dalam rahim saya. Tahun 2010 saya kembali periksa ke dokter kandungan di RSUD Kota Madiun. Hasil USG menyatakan bahwa rahim saya tidak bermasalah. Kemudian dokter memberikan resep kepada saya agar saya bisa menstruasi. Saya mengkonsumsi resep itu selama tiga bulan dan akhirnya saya bisa menstruasi. Saya pikir menstruasinya terjadi secara tidak alami karena harus dirangsang dengan obat.

Setelah bisa menstruasi dokter menyarankan untuk mengikuti program hamil. Saya pun menyetujui “Baik dok, saya setuju dengan program hamil”. Dokter memberikan obat penyubur dan saya konsumsi obat-obatan tersebut. Beberapa hari kemudian saya kembali lagi ke dokter untuk kontrol. Dari hasil USG transvaginal terlihat bahwa sel telur saya itu tidak bisa matang dan terlihat jelas dalam layar USG bahwa terdapat kista kecil-kecil dalam indung telur. Dokter mengatakan bahwa ini yang disebut Polikistik Ovarium dan ini yang menjadikan sulitnya kehamilan.

Dokter memberikan saran agar melakukan terapi. Semoga dengan terapi dan program hamilnya tetap dilanjutkan nanti bisa berhasil hamil. Dokter memberikan resep untuk mengkonsumsi obat yang digunakan untuk mengobati kista. Setelah mengkosnsumsi selama tiga bulan kemudian diberikan obat penyubur dan kemudian dicek kembali kondisi sel telurnya. Hasilnya, sel telur saya tetap tidak bisa matang karena pengaruh dari kista yang kecil-kecil tersebut.

Dokter memberikan obat dengan melanjutkan resep untuk terapi selama satu tahun. Ternyata lagi-lagi sel telurnya tidak bisa matang karena kistanya belum hilang. Dokter sudah menyampaikan bahwa penderita Polikistik Ovarium kalau ingin punya anak atau keturunan memang harus bersabar saat itu saya kecewa.

Setelah melakukan terapi dan tidak ada perubahan sama sekali. Dokter menyarankan saya agar mengikuti program bayi tabung dan mengikuti perawatan intensif di klinik infertilitas di Surabaya. Saya membicarakan hal ini kepada suami dan kami putuskan untuk tidak melakukan saran dari dokter tersebut. Untuk sementara kami hentikan untuk program hamilnya terlebih dahulu.

Karena sudah lelah berobat, akhirnya saya pun mencoba untuk ke beberapa pengobatan alternatif. Saya mencoba minum jamu, pijat perut dan banyak hal tetapi belum berhasil hamil saat itu. Saya mulai penasaran apa sebenarnya Polikistik Ovarium itu.

Bagaimana caranya bisa sembuh dari penyakit tersebut. Kemudian saya mencari referensi dengan browsing di internet dan ada seorang penderita Polikistik Ovarium yang teratasi setelah minum Royal Jelly. Singkat cerita, saya pun mencoba produk perlebahan HDI yang sebelumnya sudah saya kenal sejak kuliah dulu.

Saya membeli satu paket produk perlebahan HDI yaitu Royal Jelly, Bee Propolis, Pollenergy, dan Clover Honey. Saya mengkonsumsi Royal Jelly 1 sendok takar sebelum tidur. Kemudian Bee Propolis 2×1 sebelum sahur dan sebelum berbuka puasa. Kebetulan saat itu adalah waktu bulan puasa. Begitu juga Pollenergy 2×1 dan Clover Honey juga 2×1. Seminggu kemudian setelah konsumsi saya merasakan badan segar kemudian nafsu makan juga mulai membaik. Ketika saya terapi dan minum obat dokter, saya merasakan mual, pusing, bahkan tidak bisa makan.

Selain saya fit kemudian nafsu makan mulai membaik, lebih dahsyatnya lagi saya merasakan seperti mengalami fase subur seperti tandanya nyeri perut di bawah dan keluar cairan. Sebelumnya, saya tidak pernah mengalami tanda-tanda demikian.

Saya tetap melanjutkan konsumsi produk HDI selama kurang lebih tiga minggu. Saya menunggu menstruasi saat itu mendekati lebaran. Saya ragu mengapa saya belum juga mendapatkan menstruasi. Sebenarnya saya takut jadi masalah baru selain Polikistik Ovarium. Saya iseng melakukan tes dengan testpack ternyata hasil testpacknya positif. Sepertinya terkejut dan bahagia juga ragu.. “Apakah iya saya hamil!” Berkali-kali melakukan testpack dengan merek yang berbeda dan hasilnnya juga positif. WOW! Saat itu saya bahagia sekali sempat tidak percaya bahwa saya bisa hamil.

Saya putuskan mengunjungi dokter kandungan dan hasilnya memang positif hamil. Langsung dilakukan USG tetapi belum terlihat dengan jelas calon janinnya karena masih dalam hitungan beberapa minggu saja. Sebulan kemudian dokter meminta saya untuk cek kembali USG untuk meyakinkan sudah terbentuk janin. Saat melihat sudah ada janin di dalam rahim, rasa sangat bahagia melingkupi hidup ini. Alhamdulillah, tepatnya Maret 2012, jagoan kecil saya sudah lahir dengan sehat dan tidak kurang suatu apapun.

ASI eksklusif selama dua tahun dan masih tetap mengkonsumsi produk perlebahan HDI. Alhamdulillah, saat ini saya sudah memiliki dua jagoan. Dan sungguh kebahaagiaan yaang luar biasa yang saya rasakan dan tidak tergantikan oleh apapun. Untuk teman-teman yang memiliki kasus yang sama seperti saya tetap semangat dan konsumsi produk perlebahan HDI. Terimakasih HDI!

Sumber: www.breakthrough-generation.com

KONSULTASIKAN PERMASALAHAN ANDA

Apakah Anda memiliki permasalahan yang sama / mirip dengan kasus di atas? Silahkan Anda konsultasikan dulu supaya mendapat solusi alami yang tepat dengan cara klik DI SINI.

Anda juga bisa melihat Paket Terapi kami untuk mengobati kanker, tumor, kista ataupun mioma dengan cara klik DI SINI.

Tinggalkan Balasan