Sangat sedikit masyarakat yang sadar, tahu, dan memperhatikan peran magnesium dalam metabolisme tubuh manusia. Magnesium telah diketahui dapat mengaktifkan lebih dari 300 reaksi biokimia yang berbeda di dalam tubuh agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Peran magnesium sangat penting. Namun ironisnya, peran magnesium malah terlupakan. Oleh para peneliti, magnesium dijuluki sebagai “Forgotten Mineral” dan “5-Cent Miracle Tablet”. Mengapa? Bisa jadi karena efek yang terjadi akibat kekurangan (defisiensi) magnesium tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Akibat dari defisiensi baru dirasakan dalam waktu yang lama setelah terjadi akumulasi defisiensi yang parah.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang diadopsi dari The Recommended Daily Allowance (RDA) menganjurkan agar kita mengonsumsi magnesium sebanyak 400 miligram per hari, bahkan disarankan sebanyak 450-1000 miligram per hari bagi mereka yang sedang dalam pengobatan.
Pada suatu studi tahun 2001 yang dimuat dalam Jurnal Nutritio Health Aging mengatakan bahwa serangan jantung mendadak akan terjadi 1,5 kali lebih tinggi di antara orang dewasa yang rata-rata mengonsumsi 105 miligram magnesium bila dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi 233 miligram magnesium per hari.
Penelitian tahun 2002 yang dimuat dalam American Journal Clinical Nutrition menyatakan bahwa efek penurunan magnesium terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause. Selain itu, bila kebutuhan megnesium tidak terpenuhi, akan terjadi detakan jantung yang tidak normal. Dari data korban serangan jantung mendadak yang dilaporkan oleh majalah Science tahun 1980, diketahui bahwa hanya magnesium yang ditemukan dalam jumlah sangat kurang dalam serum darah pada otot-otot jantung, dari jumlah yang seharusnya.
Dari uji hewan percobaan, tidak ditemukan tikus yang mati karena serangan jantung mendadak bila diberikan mineral magnesium yang cukup. Sekitar 4 dari 1 1 ekor yang diberi magnesium dalam kadar rendah mengalami “sudden lethal heart muscle spam”.
PENTINGNYA RASIO CA/MG
Kalsium dam magnesium akan saling membantu dalam penyerapannya bila terdapat dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Ditinjau dari lingkungan fungsi dan prosesnya, kedua mineral tersebut bekerja secara berlawanan (antagonistik). Magnesium terdapat di dalam sel (intraselular), sedangkan kalsium banyak terdapat di luar sel (ekstraselular). Fungsi magnesium dalam metabolisme sel yaitu memproduksi energi serta berperan dalam pernapasan dan kontraksi-relaksasi otot.
Angka kecukupan gizi untuk kalsium yang dianjurkan sebesar 800 mg per hari, sedangkan magnesium antara 400-450 mg per hari. Kebutuhan magnesium harian bagi wanita hamil dianjurkan untuk ditambah, begitu pula wanita yang telah mengalami menopause serta tubuh yang sedang mengalami stres. Berdasarkan penelitian, hanya 1/3 bagian dari magnesium yang dikonsumsi dapat diserap tubuh sehingga beberapa peneliti menyarankan agar konsumsi harian magnesium sebesar 1200 mg. Adapun rasio Ca/Mg yang disarankan oleh para ahli gizi adalah 2:1, dua bagian kalsium dan satu bagian magnesium.
Penyerapan serta metabolisme kalsium dan magnesium mempunyai ketergantungan satu sama lain sehingga jumlah keseimbangan rasio Ca/Mg yang dikonsumsi menjadi sangat penting. Bila konsumsi kalsium tinggi, seharusnya diimbangi juga dengan konsumsi magnesium yang tinggi.
PENYAKIT-PENYAKIT DEGENERATIF AKIBAT KEKURANGAN MAGNESIUM
Diperkirakan, 200 juta wanita di dunia mengalami kehamilan setiap tahunnya. Setiap menit, satu orang dari wanita tersebut mengalami eclampsia atau meninggal dunia saat melahirkan. Berdasarkan penelitian panjang—yang disponsori WHO, UNICEF, dan WORLD BANK—yang dilansir pada 1 Juni 2002, hampir dipastikan para ibu yang meninggal ketika melahirkan tersebut mengalami defisiensi magnesium dalam tubuhnya.
Pada tanggal 1 September 1999, kongres tahunan ke-21 perkumpulan ahli jantung se-Eropa juga menyimpulkan bahwa penyakit pre-eclampsia dan eclampsia yang menyebabkan kematian selama kehamilan di Inggris, Amerika, dan Eropa Utara disebabkan oleh makanan harian yang kaya kalsium tapi miskin magnesium. Akibatnya, komposisi jumlahnya tidak memenuhi rasio Ca/Mg yang disarankan, yaitu 2:1.
Selain gangguan pada ibu melahirkan, defisiensi magnesium juga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi pusat saraf yang memicu munculnya beberapa penyakit. Beberapa penyakit atau permasalahan kesehatan yang dapat dibantu dengan pemberian suplementasi magnesium adalah sebagai berikut.
Penyakit Jantung, Khususnya Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Magnesium merupakan salah satu nutrien paling penting untuk kesehatan jantung. Tugas utama magnesium adalah membantu otot jantung untuk relaksasi. Fungsi ini berlawanan dengan fungsi mineral kalsium yang membuat jantung berkontraksi. Kerja duet dari magnesium dan kalsium inilah yang berguna untuk mempertahankan irama jantung tetap normal dengan relaksasi dan kontraksi otot jantung.
Selain itu, magnesium juga memiliki fungsi sebagai pemblokir jalur kalsium alami dalam tubuh sehingga dapat mencegah kalsium yang tidak diserap tubuh agar tidak menggumpal, menumpuk, dan menyumbat arteri sehingga meningkatkan risiko serangan jantung. Magnesium juga diperlukan untuk metabolisme kalsium yang sesuai. Kekurangan magnesium menyebabkan terjadinya perubahan metabolisme yang berperan terhadap serangan jantung.
Magnesium dapat digunakan sebagai suplemen untuk membantu pengobatan penyakit jantung koroner karena memiliki efek membantu dalam melebarkan arteri koroner, memperbaiki aliran darah ke jantung, meningkatkan kolesterol baik (HDL), mencegah penggumpalan trombosit, mengatur kontraksi dan relaksasi otot jantung, serta menstabilkan irama jantung.
Tekanan Darah Tlnggl atau Hipertensi
Kelompok DASH (The Dietary Approaches to Stop Hypertension) telah melakukan berbagai percobaan yang menyimpulkan bahwa mengonsumsi magnesium dalam jumlah tinggi dapat menurunkan tekanan darah.
Diabetes Melitus atau Kencing Manis
Penderita diabetes harus mempertahankan batas magnesium yang cukup dalam darahnya karena mineral magnesium berpengaruh terhadap kemampuan metabolisme karbohidrat. Mineral ini juga berpengaruh terhadap pelepasan dan aktivitas insulin yang berfungsi sebagai pengontrol kadar gula darah.
Detak Jantung Tidak Normal
Diperkirakan, 1 % manusia di bawah usia 60 tahun dan 5— 10% di atas 65 tahun memiliki detak jantung lebih dari 100 kali permenit (normalnya 60—100 kali per menit). Magnesium yang bekerja sama dengan kalium akan membantu pengontrolan kecepatan dan ketidakteraturan detak jantung tersebut.
Oleh sebab fungsi magnesium langsung berhubungan dengan sistem pusat saraf dan pembuluh darah maka semua penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan saraf dapat dibantu dengan mengonsumsi magnesium dalam jumlah cukup.
Hipertensi
Penyakit ini berhubungan langsung dengan kandungan kalsium dan magnesium. Peningkatan kalsium dan penurunan magnesium serta peningkatan rasio Ca/Mg berkaitan erat dengan berkembangnya aterosklerosis yang berperan dalam timbulnya penyakit hipertensi. Dengan menjaga rasio Ca/Mg ideal sebesar 2 : 1 melalui asupan suplementasi tanah liat yang mengandung magnesium tinggi, maka seseorang bisa terhindar dari penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Asma Bronkial
Serangan penyakit ditandai dengan serangan sesak napas berulang disertai dengan napas yang berbunyi karena kejang otot-otot polos ranting-ranting tenggorokan. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara asma dengan defisiensi magnesium. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa obat yang digunakan untuk terapi asma telah menyebabkan kehilangan magnesium. Pemberian suplementasi magnesium terbukti dapat memperbaiki saluran pernafasan dan sangat ampuh dalam pengobatan darurat asma.
Epilepsi atau Ayan
Penyakit ini terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat yang terjadi karena letusan pelepasan muatan listrik sel saraf secara berulang dengan gejala penurunan kesadaran, gangguan motorik, sensorik, dan mental disertai atau tanpa kejang-kejang. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pada kondisi ayan, ada defisiensi magnesium di dalam darah pasien. Pemberian suplementasi magnesium dosis tinggi (450 mg) dapat mengatasi ayan dalam waktu singkat.
Autisme
Gangguan ini ditunjukkan dengan pikiran dan perilaku seseorang yang cenderung terarah kepada diri sendiri dan tidak dapat diperbaiki melalui penyuluhan oleh orang lain, sudah terputus dari realitas sehingga khayalan dirasa sebagai kejadian sesungguhnya. Uji klinis yang dilakukan di Amerika Serikat dan Kanada menunjukkan bahwa kondisi autisme dapat diperbaiki dengan terapi pemberian vitamin B6 dosis tinggi (300—500 mg per hari). Tetapi terapi ini menimbulkan defisiensi nutrien lain yang berakibat pasien mengalami mati rasa dan gatal-gatal. Pemberian suplementasi magnesium terbukti dapat menghilangkan efek samping tersebut.
Hiperaktivitas
Dalam istilah kedokteran, kelainan ini disebut Attention Defisit Hyperactivity Disorder (ADHD) yang banyak terjadi pada anak-anak. Dalam suatu penelitian ditemukan bahwa anak-anak penderita ADHD mengalami defisiensi dalam banyak mineral, paling sering magnesium, seng, dan besi. Suolementasi magnesium secara signifikan dapat menurunkan gejala-gejala hiperaktivitas pada anak-anak tersebut.
Batu Ginjal
Salah satu penyebab utama penyakit ini adalah tingginya asupan kalsium yang tidak diimbangi dengan asupan magnesium sehingga rasio Ca/Mg jauh lebih tinggi dari rasio anjuran yang sekitar 2:1. Ada korelasi positif antara tingginya rasio Ca/Mg dengan tingginya prevalensi batu ginjal. Untuk menyeimbangkan rasio Ca/Mg, kita dapat mengonsumsi suplementasi tanah liat.
Rasa Sakit Ketika Haid (PreMenstrual Syndrome, PMS)
Sindrom ini disebabkan karena adanya defisiensi magnesium yang dtunjukkan dengan gejala-gejala seperti pusing, kram, diare atau konstipasi, jerawat, insomnia, cemas, dan kelelahan. Suplementasi magnesium dapat membantu relaksasi kontraksi otot sehingga dapat meringankan atau menghilangkan gejaia-gejala PMS.
Kecanduan Akohol
Kecanduan ini disebabkan karena defisiensi magnesium. Hal tersebut sudah diteliti sejak tahun 1960-an. Pecandu alkohol umumnya mengalami defisiensi nutrisi karena mereka mendapatkan energi yang mereka perlukan terutama dari minuman yang rendah nutrisi kecuali alkohol, air dan karbohidrat. Konsumsi alkohol yang berlebihan juga memicu pembuangan magnesium melalui urin. Hal ini berakibat timbulnya berbagai macam penyakit atau memperparah penyakit yang telah ada.
Kelelahan
Kelelahan terjadi akibat rendahnya energi, terutama disebabkan oleh rendahnya kadar magnesium dalam tubuh. Magnesium memegang peranan kunci dalam proses produksi energi di dalam setiap sel dan level energi secara keseluruhan. Ketika kadar magnesium rendah, produksi energi terhambat sehingga berakibat timbulnya kelelahan dan lemas. Suplementasi magnesium secara signifikan dapat mengembalikan tingkat energi yang diperlukan dalam aktivitas normal.
Osteoporosis
Penyakit ini ditunjukkan dengan keroposnya tulang karena kehilangan mineral. Osteoporosis terutama terjadi pada wanita usia lanjut. Defisiensi magnesium seringkali ditemukan pada pasien osteoporosis. Suplementasi magnesium telah terbukti dapat mencegah dan mengobati osteoporosis. Dalam hal ini fungsi magnesium adalah membantu tubuh dalam metabolisme kalsium dan mengubah asupan vitamin D menjadi bentuk aktifnya. Studi klinis yang dilakukan terhadap sekelompok wanita menopause selama 2 tahun menunjukkan bahwa pemberian Suplementasi magnesium dapat mencegah terjadinya retak tulang dan secara signifikan dapat meningkatkan kerapatan tulang.
Insomnia (Tidak Bisa Tidur)
Kondisi ini disebabkan tegangnya sistem saraf dan terganggunya sistem transmisi saraf yang membantu untuk mengawali tidur. Magnesium dan kalsium adalah mineral yang digunakan dalam pergerakan setiap otot, sehingga konsumsi keduanya dapat mengendorkan otot-otot syaraf tersebut dan menstimulasi senyawa-senyawa kimia otak yang berkaitan dengan tidur sehingga dapat membantu penderita insomnia untuk tidur.
Keram Otot
Kondisi ini disebabkan defisiensi magnesium. Tidak seimbangnya fungsi kalsium dan magnesium dalam kontraksi-relaksasi otot sehingga berakibat timbulnya keram otot. Suplementasi magnesium dapat mengoreksi ketidakseimbangan tersebut sekaligus dapat menghilangkan keram otot.
Depresi
Depresi merupakan kondisi perasaan tidak senang dan putus asa berkelanjutan. Penyebab depresi bisa banyak hal, misalnya kejadian-kejadian menegangkan, ketidakseimbangan hormon, dan kelainan biokimia. Pasien depresi umumnya mengalami defisiensi magnesium sehingga suplementasi magnesium dapat membantu mengurangi atau menghilangkan depresi.
MAKANAN YANG KAYA AKAN KALSIUM
Hampir seluruh kebutuhan magnesium kita berasal dari tumbuh-tumbuhan, meskipun beberapa makanan laut mengandung magnesium yang cukup. Magnesium yang merupakan atom pusat dari struktur klorofil sangat penting bagi tanaman dalam melakukan fotosintesis. Oleh sebab itu, sayuran berdaun hijau gelap merupakan sumber magnesium yany terbaik. Hampir semua jenis kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang polong merupakan sumber magnesium yang baik. Produk kedelai (terutama yang terfermentasi), kacang almond, kacang Brazil, kacang mete, dan kemiri adalah contoh makanan lain yang mengandung magnesium.
Makanan yang kaya akan magnesium lainnya adalah suplemen mineral trace (atau suplemen dari Sari Air Laut) dan garam laut asli. Garam meja yang biasa disebut sebagai garam yodium, tidak mengandung magnesium yang kita perlukan. Oleh karena itu saya menganjurkan kita untuk mengganti garam meja dengan garam laut asli yang diproses secara tradisional karena ia mengandung 84 unsur mineral (termasuk magnesium) dalam komposisi dan susunan kimia yang seimbang.
Tapi perlu diperhatikan bahwa proses pengolahan yang berlebih sebelum disajikan dapat menyebabkan magnesium berkurang sebanyak 70% sehingga kita hanya mendapatkan sisanya,sebesar 30%.
Sumber: Dr. Ir. Nelson Sembiring dan Dr. Ir. M. Ahkam Subroto, Terapi Sari Air Laut: Penebar Swadaya, 2007