Menurut studi terbaru, vitamin D dengan dosis tinggi ternyata bermanfaat untuk menaikkan berat badan, meningkatkan kemampuan bahasa dan fungsi motorik anak.
“Vitamin D dengan dosis tinggi bisa menaikkan berat badan anak-anak yang mengalami kekurangan gizi. Hal ini penting untuk mengatasi kasus gizi buruk pada 20 juta anak di seluruh dunia,” kata Dr Javeria Saleem, peneliti di Universitas Punjab dan Universitas Mary di London.
Profesor Adrian Martineau, peneliti senior di Universitas London, juga mengatakan, ini adalah uji klinis kali pertama pada manusia untuk menunjukkan pengaruh vitamin D terhadap otak dan sistem saraf pusat manunsia.
“Uji coba di lapangan sangat dibutuhkan untuk mengetahui apakah penemuan tersebut dapat diterapkan. Penerapan dilakukan di Pakistan untuk mengetahui apakah vitamin D dosis tinggi dapat mengurangi angka kematian anak-anak dengan gizi buruk yang parah,” katanya.
Sebelumnya, penelitian para ahli dari Universitas Queen Mary di London mengungkapkan bahwa vitamin D juga ampuh untuk menangkal flu dan demam, dikutip dari Eurekalert, Selasa (1/5/2018).
Penelitian yang terbit di jurnal The American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan, ada sekitar 1,4 juta anak di Pakistan mengalami kekurangan gizi. Anak-anak tersebut terancam mengalami gangguan kesehatan mental dan fisik dalam jangka panjang.
Seperti diketahui, penanganan kekurangan gizi biasanya berupa saset makanan berenergi tinggi. Akan tetapi, saset semacam ini hanya memiliki sedikit kandungan vitamin D.
Dalam studi, 185 anak-anak berusia 6-58 bulan di Pakistan yang mengalami kekurangan gizi dirawat selama 8 minggu dengan mengkonsumsi saset makanan berenergi tinggi.
Lalu, secara acak para peneliti memberikan tambahan vitamin D dosis dengan takaran dua dosis 200.000 unit atau 5 miligram yang dikonsumsi baik secara oral atau plasebo.
Hasilnya, delapan minggu kemudian terjadi kenaikan berat badan yang signifikan pada anak-anak yang diberi vitamin D. Mereka naik rata-rata 0,26 kg lebih berat dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Vitamin D dosis tinggi juga menunjukkan pengaruh positif bagi anak-anak yang memiliki gangguan perkembangan motorik, bahasa dan gangguan lainnya, termasuk kesulitan belajar berjalan dan berbicara.
“Temuan kami dapat menjadi bantuan besar bagi Kementerian Kesehatan Pakistan dalam menangani masalah gizi buruk,” kata Dr Rubeena Zakar dari University of the Punjab.
Para peneliti didanai oleh Komisi Pendidikan Tinggi Pakistan. Mereka memang tidak memasukkan kajian apakah dosis rendah juga berpengaruh terhadap kenaikan berat badan dan perkembangan otak.
Lalu, walaupun para peneliti tidak melihat adanya efek negatif yang muncul dari kondisi tersebut, risiko efek samping dari vitamin D dosis tinggi tidak dapat dikesampingkan.
Sumber: KOMPAS.com